Ibu harus percaya diri bahwa akan sanggup memberi ASI ekslusif. Secata psikologis ibu harus dalam keadaan keadaan tenang, nyaman dan tidak selalu panik. Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Bila ibu selalu berpikiran bahwa “ASI saya kurang”?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
2. Tingkatkan frekuensi dan intensitas.
Tingkatkan frekuensi menyusui, memompa atau memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yang ASI yg diproduksi.
3. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.
Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
4. Jangan sekalipun berpikiran untuk pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
5. Inisiasi Dini sangat penting.
Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 – 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan.
6. Hindari penggunaan DOT atau empeng.
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami bingung puting (nipple confusion).
7. Konsultasi Masalah pemberian ASI.
Konsultasikan masalah anda pada dokter anak yang merawat bayi atau klinik laktasi. Bila dokter anak masih dianggap kurang lengkap dan kurang jelas maka jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dengan klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optimal.
8. Makanan ibu harus bergizi.
Bila ada dokter yang menganjurkan menghindari makanan tertentu karena anak yang disusui alergi maka harus diganti dengan makanan lainnya yang tidak kalah bergizi jangan asal menghindari makanan. Misalnya bila menghindari makan kacang harus menggantinya dengan makan kacang kedelai.
9. Perawatan Payudara.
Lakukan perawatan payudara dengan pemijatan payudara dan kompres air hangat dan air dingin bergantian.
10. Pemberian vitamin perangsang ASI.
Pemberian vitamin perangsang ASI bisa saja digunakan, tetapi bukan faktor paling penting atau faktir utama yang berpengaruh
Demikianlah artikel tentang 10 cara meningkatkan jumlah asi versi dunia unik, jangan lupa baca juga artikel dunia unik sebelumnya tentang 10 Cara Mempertajam Idra Perasa.